Pasar Sumringah Dorong Bareksa Barometer Kembali Ramai Reksadana Pendatang Baru, Ini Cuannya

Abdul Malik • 08 Dec 2023
cover

Ilustrasi investor memilih produk reksadana unggulan Bareksa Barometer dengan Barometer Point tinggi dan cuan menarik. (Shutterstock)

Top 5 reksadana indeks unggulan Bareksa Barometer kedatangan 2 pendatang baru yakni Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A dan AVRIST IDX30

Bareksa.com - Bareksa Barometer kembali ramai pendatang baru di akhir pekan I dan jelang pekan II Desember 2023. Tercatat ada enam reksadana new comer yang merata di semua jenis reksadana unggulan. Bahkan dalam daftar reksadana indeks unggulan yang sebelumnya mencatat Barometer Point tertinggi hanya 3,5, kini meningkat jadi 4. Hal itu seiring kembali bergairahnya pasar saham Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir. 

Sepekan terakhir, periode 4-8 Desember 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,41% menembus 7.159,59 pada Jumat (8/12). Kenaikan IHSG ditopang spekulasi pasar bahwa suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) akan tetap pada rapat Desember ini. Bahkan pasar meyakini suku bunga AS sudah mencapai puncaknya dan akan mulai dipangkas 0,25% pada Maret 2024. Sepanjang tahun depan, pasar memprediksi bunga acuan The Fed akan dipangkas 1,25% dari level saat ini 5,25-5,5%. 

Sumringahnya pasar saham mendorong kinerja reksadana berbasis saham seperti reksadana saham dan reksadana indeks. Dalam top 5 reksadana indeks unggulan, tercatat Bareksa Barometer kedatangan 2 pendatang baru pekan ini yakni Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A dan AVRIST IDX30 yang masing-masing menempati posisi 3 dan 4. Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A pekan ini meraih Barometer Point 4 dengan imbal hasil 13,56% dalam 3 tahun terakhir dan Avrist IDX30 mencatat Barometer Point 3,5. 

Investasi Reksadana di Sini

TRIM Kapital jadi pendatang baru dalam daftar reksadana saham unggulan di peringkat 4 dengan skor Barometer Point 4 dan imbal hasil 28,03% dalam 3 tahun. Kemudian, Sucorinvest Sharia Sukuk Fund jadi pendatang baru di daftar reksadana pendapatan tetap unggulan Bareksa Barometer dengan skor Barometer Point 4 dan imbal hasilnya 4,22% setahun. 

Avrist Ada Kas Mutiara jadi pendatang baru dalam daftar reksadana pasar unggulan di posisi 4 dengan Barometer Point 4, serta cuannya 4,54% setahun. Terakhir, Schroder Dana Kombinasi jadi pendatang baru dalam daftar reksadana campuran unggulan di posisi 4 dengan skor Barometer Point 3,5. 

Skor Barometer Point tertinggi mencapai 5 dipegang oleh Capital Money Market Fund dan Mega Dana Kas yang masing menempati posisi 1 dan 2 dalam daftar reksadana pasar unggulan, dengan imbal hasil 5,32% dan 4,82% setahun. Pemimpin dalam daftar reksadana saham unggulan diisi TRIM Kapital Plus dengan Barometer Point 4,5 dan cuan 30,79% dalam 3 tahun. 

Avrist Indeks LQ45 berada di puncak daftar reksadana indeks unggulan dengan skor Barometer Point 4. Bahana Mes Syariah Fund Kelas G di posisi pertama daftar reksadana pendapatan tetap unggulan dengan Barometer Point 4, serta Manulife Dana Campuran II memimpin daftar reksadana campuran unggulan dengan skor Barometer Point 4,5.

Investasi Reksadana di Sini

Selengkapnya berikut daftar unggulan Bareksa Barometer di setiap jenis reksadana pekan ini: 

Top 5 Reksadana Saham Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Saham

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal hasil 3 tahun

TRIM Kapital Plus

Trimegah Asset Management

Rp270,96 miliar

4,5

30,79%

Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp312,69 miliar

4,5

5,16%

BNP Paribas Ekuitas

BNP Paribas Asset Management

Rp1,08 triliun

4

7,72%

TRIM Kapital

Trimegah Asset Management

Rp458,39 miliar

4

28,03%

Batavia Dana Saham Optimal

Batavia Prosperindo Aset Manajemen

Rp521,26 miliar

4

14,02%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 7/12/2023

Investasi Trim Kapital Plus di Sini

Investasi TRIM Kapital di Sini

Investasi BNP Paribas Ekuitas di Sini

Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Indeks

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 3 tahun

Avrist Indeks LQ45

Avrist Asset Management

Rp555,08 miliar

4

7,05%

BNP Paribas IDX Growth30

BNP Paribas Asset Management

Rp168,46 miliar

4


Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp885,33 miliar 

4

13,56%

AVRIST IDX30

Avrist Asset Management

Rp170,67 miliar 

3,5

2,88%

Allianz SRI KEHATI Index Fund

Allianz Global Investors Asset Management Indonesia

Rp247,16 miliar 

3,5

16,48%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 7/12/2023

Investasi Avrist Indeks LQ45 di Sini

Investasi Avrist IDX30 di Sini

Investasi Syailendra MSCI Indonesia Value di Sini

Investasi Allianz Sri Kehati di Sini

Investasi BNP Paribas IDX Growth30 di Sini

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pendapatan Tetap

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 1 tahun

Bahana Mes Syariah Fund Kelas G

Bahana TCW Investment Management

Rp599,53 miliar 

4

5,01%

Capital Fixed Income Fund

Capital Asset Management

Rp360,19 miliar

4

7,56%

Mandiri Investa Dana Syariah

Mandiri Manajemen Investasi

Rp109,63 miliar

4

3,81%

Sucorinvest Sharia Sukuk Fund

Sucorinvest Asset Management

Rp2,48 triliun

4

4,22%

Trimegah Dana Tetap Syariah

Trimegah Asset Management

Rp114,43 miliar

3,5

5,55%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 7/12/2023

Investasi Capital Fixed Income di Sini

Investasi Sucorinvest Sharia Sukuk di Sini

Investasi Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini

Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pasar Uang

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Capital Money Market Fund

Capital Asset Management

Rp607,81 miliar

5

5,32%

Mega Dana Kas

Mega Asset Management

Rp373,33 miliar

5

4,82%

Setiabudi Dana Pasar Uang

Setiabudi Investment Management

Rp753,78 miliar

4,5

4,66%

Shinhan Money Market Fund

Shinhan Asset Management Indonesia

Rp427,01 miliar

4,5

4,92%

Avrist Ada Kas Mutiara

Avrist Asset Management

Rp113,69 miliar

4

4,54%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 7/12/2023

Investasi Capital Money Market di Sini

Investasi Shinhan Money Market Fund di Sini

Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Campuran

Manajer Investasi

AUM Oktober 2023

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Tahun

Manulife Dana Campuran II

Manulife Aset Manajemen Indonesia

Rp128,86 miliar

4,5

3,73%

TRAM Alpha

Trimegah Asset Management

Rp108,21 miliar

4,5

14,33%

Schroder Syariah Balanced Fund

Schroder Investment Management Indonesia

Rp90,66 miliar

4

5,12%

Schroder Dana Kombinasi

Schroder Investment Management Indonesia

Rp577,76 miliar

3,5

9,85%

Schroder Dana Terpadu II

Schroder Investment Management Indonesia

Rp885,62 miliar

3,5

12,35%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 7/12/2023

Investasi Schroder Syariah Balanced di Sini

Investasi Schroder Dana Kombinasi di Sini

Investasi Schroder Dana Terpadu II di Sini

Apa yang Baru dari Bareksa Barometer?

Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.

Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.

Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer

Periode

1 tahun

9 bulan

6 bulan

3 bulan

1 bulan

Bobot

20%

20%

20%

20%

20%

Sumber : Tim Analis Bareksa​

Beli Reksadana di Sini

Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.

Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.

Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.

Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.

Beli Reksadana di Sini

Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.

Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.

Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.

Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.

Beli Reksadana di Sini

(Romainah/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.